John Mcafee Tawarkan Jasa Bongkar Iphone 5C Milik Terduga Teroris San Bernardino

Setelah mendapatkan dukungan dari CEO Google, Sundar Pichai tentang Apple dan iPhone 5c milik seorang terduga terorisme di San Bernardino, tampaknya polemik tidak berhenti sampai di situ. Disebutkan bahwa Apple tidak bisa memberikan software untuk akses "pintu belakang" bagi FBI untuk membongkar data dan konten di dalam iPhone 5c tersebut karena khawatir disalahgunakan oleh pihak lain dan mengancam jutaan penggemar iPhone.

Kemudian datanglah John McAfee, pemilik dari software antivirus McAfee. Dengan gayanya yang blak-blakan, McAfee menawarkan jawa untuk membuka smartphone iPhone 5c tersebut secara gratis bagi pemerintah AS, asalkan pihak Federal tidak lagi mengganggu Apple dengan "perintah" mereka. Sang peretas yang legendaris tersebut mengirimkan surat terbuka yang menawarkan bantuan bagi pihak berwajib.

"Inilah penawaran saya kepada FBI. Saya akan, secara gratis, meretas informasi pada smartphone San Bernardino, dengan tim saya. Kami akan menggunakan social engineering dan membutuhkan waktu tiga minggu. Bila Anda menerima tawaran saya, maka Anda tidak perlu meminta Apple untuk memberikan akses "pintu belakang" pada produk mereka, yang akan menjadi awal dari berakhirnya Amerika. Bila Anda meragukan kapasitas saya, Google saja "Cybersecurity legend" dan lihat satu-satunya nama yang akan muncul pada sepuluh hasil pencarian pertama dari 250.000 lainnya," sesumbar McAfee.

Dengan penawaran dari McAfee, masihkah FBI ngotot untuk meminta Apple memberikan akses "backdoor" untuk mereka? Harus diketahui pula bahwa semakin hari, semakin banyak orang mengaitkannya dengan teori konspirasi. Apa lagi dalam beberapa media, saksi mata menyebutkan bahwa pelaku adalah tiga orang kulit putih berbadan tinggi dan tegap, bukan seorang keturunan Timur Tengah.

Terlepas dari itu, John McAfee adalah sosok kandidat presiden dari partai Liberal. Bisa ditebak bahwa ia tidak akan melepaskan masalah kebebasan dan privasi dengan enteng, yang saat ini ia terapkan pada kasus Apple dan pihak Federal.

Jangan lupa ikuti terus beritanya hanya ada di Mandumberita.

(Businessinsider/Anonhq)

4/ 5

Oleh Aceh Caisar

Aceh Caisar 09:46:00 Komentar